4 Strategi Semen Merah Putih Kurangi Emisi Karbon

Tia Dwitiani Komalasari
2 November 2023, 16:33
Pengolahan limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA) hasil pembakaran batu bara pada PLTU Tanjung Jati menjadi campuran pada industri semen, campuran paving block dan batako.
Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
Pengolahan limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA) hasil pembakaran batu bara pada PLTU Tanjung Jati menjadi campuran pada industri semen, campuran paving block dan batako.

PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen Semen Merah Putih, berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon industri konstruksi. Hal itu dilakukan melalui strategi-strategi berkelanjutan di sepanjang proses produksi semen.

 "Ada empat inisiatif utama yang bisa kita lakukan. Pertama, efisiensi energi. Kedua, alternatif barang baku atau bahan bakar. Ketiga, teknologi yang inovatif. Dan keempat, menurunkan rasio klinker terhadap semen," kata Head of Technical Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk, Syarif Hidayat, dikutip dari Antara, Kamis (2/11).

 Syarif mengatakan, emisi karbon yang dihasilkan dalam produksi satu ton semen mencapai 925 kg per ton. Emisi karbon ini bisa ditekan dengan menurunkan rasio klinker, mengingat bahan utama tersebut berkontribusi 92 persen terhadap total produksi semen.

 "Jadi, hampir satu banding satu. Itu (klinker) yang jadi kontributor utama emisi di industri semen," ujar Syarif.

 Dia mengatakan, penurunan rasio klinker tersebut nantinya dapat diimbangi dengan penambahan material-material substitusi. Dengan demikian, upaya tersebut dapat berefek secara langsung terhadap penurunan emisi karbon.

 Menurut Syarif, perusahaan telah menurunkan rasio klinker dari tahun ke tahun total 14,8 persen di pabrik Semen Merah Putih secara nasional. Berdasarkan data perusahaan, pengurangan rasio klinker dapat menurunkan emisi karbon sebesar 112 kg per ton produksi semen.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...